Senin, 25 April 2016

Ke Ujung Barat Indonesia barengan My Trip Magazine

Satu impian sudah terwujud...  Ngetrip ke Aceh dan Sabang.

Dua tahun terakhir keinginan buat mengunjungi Aceh dan Sabang sangat menggebu-gebu.  Rencana ngebackpacker bertiga selalu di dalam angan.

Wow...seneng banget waktu tahu majalah My Trip ngadain perjalanan ke Aceh n Sabang.  Dengan biaya yg ga terlalu besar, tanpa pikir panjang, langsung meluncur aja d...

Itinerarynya pun sudah lebih dari cukup... mengunjungi banyak tempat...


Sayangnya ada beberapa tempat yg ternyata tidak bisa kitakunjungi seperti Makam Syiah Kuala yg hanya kita lewati dan Museum Tsunami.  Usut punya usut ternyata Museum Tsunami itu ada di bawah naungan Museum Geologi Bandung n ternyata semua museum diseluruh dunia tutup pada hari Senin.  Sayang banget yak....  hhhiikkkss... kecewaberat.com.  Tapi jadi punya alasan untuk balik lagi ke Aceh suatu hari nanti...

Hhhuuummm.... panas yg menyengat, memang tidak bisa dibantah...  Kami rasakan cuaca di Aceh lebih panas dari pada di Jakarta.  

Buat para muslim yg mau ke Aceh, selalu membawa pasmina atau kerudung ya...  Terutama masuk mesjid harus menggunakan kerudung.  Walaupun jalan2 kemana-mana tidak dipakai tapi kerudung tetap berada di pundakku selama disana.





Setelah ngopi2 cantik selepas dari bandara, dan tidak jadi mendatangi makam Syiah Kuala, kami langsung makan siang di Restaurant Syiah Kuala.  Kemudian kita check-in Hotel Grand Nangroe.  

Sekitar pk. 14.00 kita keluar lagi menuju Kapal PLTD Apung.  

Siapa saja yg melihat kapal sebesar ini bisa meluncur kesana kemari akan takjub membayangkan dahsyatnya arus tsunami.  Kita bisa masuk ke dalam kapal tsb. dan melihat diorama, presentasi mengenai tsunami dll.....









Hampir semua mesjid di Aceh tetap berdiri kokoh pada saat tsunami terjadi...  Subhanallah....  Ini salah satunya....



Kemudian kita lanjut ke rumah Cut Nyak Dhien....  Rumah tradisional Aceh, dimana design dan kayu2 penyangga masih asli dan kokoh...

Ternyata, semua rumah di Aceh, yg ternyata sampai saat ini juga masih digunakan oleh banyak rakyat Aceh adalah toilet selalui ditempatkan terpisah dari rumah, karena rumah dianggap tempat yg suci....






Perjalanan dilanjutkan kembali....  tapi harus mampir dulu ke salah satu mesjid, untuk menunaikan shalat Ashar dulu dunk....

Seperti mesjid2 lainnya, hanya sdikit bagian depan mesjid yg rusak.  Kerusakan tsb. sampai saat ini masih diabadikan.  Seluruh bagian mesjid masih asli.  Perubahan yg amat jelas adalah halaman tidak dipenuhi dengan kerang bukan tanah atau pasir....  Subhanallah...











Perjalanan hari ini diakhiri dengan sunset di Pantai Lampuuk.  Pantai cantik yg dahulunya ternyata merupakan salah satu pantai yg mengalami kerusakan parah pada saat tsunami.  

Pantai bertebing dan berpasir putih....  Cantiknya....

Kami juga menikmati makan malam disini.  









 

Icon Banda Aceh...  Masjid Baitussalam hanya bisa kita nikmati sesaat dari dalam, karena halaman masjid yg sedang direnovasi.  Sedih yak ga' bisa berpose di depan mesjid terbesar dan termegah di Aceh.  Mesjid yg menjadi naungan rakyat Aceh sewaktu terjadi tsunami....  Masjid yg berdiri kokoh tanpa kerusakan dimana disekitarnya sudah hancur rata tanah...  KuasaMu ya Allah....  








 Keesokan paginya kami sudah siap untuk memulai petualangan baru ke Sabang....  Hhhoorreee....  Penyebrangan dengan kapal cepat melalui Pelabukan Ulee Lheu.  Ppppuuaaannnassss....  sumpah....

Karena memang saat ini long week-end, jadilah pelabuhan penuh sesak....  Berebut masuk ke kapal.  Alhasil kami berpencar....  

Perjalanan ditempuh dalam waktu 45 menit.  Kapalnya bagus, ACnya kuenceng.... Alhamdulillah bisa mengalahkan panas matahari diluar sana....  Hhhuummm... apa karena kebetulan aku duduk di deretan paling depan dan menghadap AC yak....  Alhamdulillah...  Rejeki anak soleh.... :D





Saaabbbaaannngggg.....  Dari Sabang sampai Merauke....  Terngiang-ngiang rasanya lagu itu di telingaku....  Apa kemudian cita2ku mengelilingi Indonesia sudah tercapai niy kalo sudah menginjak Sabang n Merauke?   Hhhhuuummm....  Tapi ini kan baru Sabang coy....  Meraukenya belum....  Hadeuh.....  Bijimane.....

Tapi kan yg paling penting injak dulu yg ujung barat...  Baru nanti ujung timur....  Eeeiittsss...  tengah2nya kapan?  Jjjjiiaaahhh... sambil nyicil aja yak.....  Suatu hari pasti tercapai tuh menginjakkan kaki ke seluruh pulau di Indonesia....  Amin...  



Setelah check-in hotel, kita langsung bersiap-siap menyebrang ke Pulau Rubiah.  Kita akan naik perahu dengan glass bottom.  Berputar putar disekitaran pulau.  Konon kabarnya perahu2 nelayan ini adalah bantuan dari pemerintah Turki pada saat recovery time after tsunami.  Thanks to all country yg telah membantu Aceh untuk bangkit kembali....





Puas bermain-main di Pulau Rubiah, kita kembali ke penginapan untuk menuju ke ujung paling barat Indonesia....  Tugu 0 Km....  Wwwwhhooaaa.....  Finally....   Saat ini sedang dibangun tugu besar yg akan menjadi simbol 0 Km.  Walaupun tugu ini belum selsai tapi gambar2nya sudah dicetak di kaos2 yg dijajakan disekitarannya.  Insya Allah...  beberapa tahun lagi aq akan kembali untuk menyamakan gambar di kaosku dengan tugu yg sebenarnya.  Amin....




Keesokan harinya, petualangan di pulau ujung barat indonesia dilanjutkan.  Hujan yg mengguyur sejak pagi, tidak akan bisa menahan kami untuk menjelajah Pulau Weh....  

Pantai di depan restaurant kitapun indah lhuo....  Rasanya tidak ada pantai yg tidak indah disini.....



Pantai Gadang hanya kita mampiri sesaat.  Tapi suasana yg indah benar2 memukau n membuat takjub siapa saja yg melihatnya....




Kami melanjutkan perjalanan ke pantai lain....  Pantai yg letaknya dibelakang salah satu penginapan ini, sungguh amat sangat luar biasa cantik....

  




Petualangan hari ini memang dari satu pantai ke pantai lainnya.  Kali ini pantai dimana terdapat benteng Jepang....







 Pantai terakhir yg kami kunjungi hari ini adalah Pantai Sumur Tiga....  Wwwwhhooaaa....  Sumpah....  Semuanya cantik....


Wisata terakhir yg kami kunjungi adalah air terjun.  Hiking menyusuri sungai dan bebatuan rasanya tidak mengurangi kekagumanku atas keindahan air terjun yg terletak di tengah hutan ini.  Kurang lebuh 30 menit, akhirnya terlihatlah air terjun indah ini....  Terbayar sudah rasa lelah kami menyusuri kesulitan jalan menuju area ini...  Wwwwooww....




Hari terakhir tlah tiba... wwwhhooaaa....  saatnya kembali ke Aceh untuk kembali ke kehidupan nyata sore nanti....   Eeerrrgghhh......

Sebelum kembali ke airport kita sempatkan dulu singgah ke Rumah Budaya Aceh dan Museum Aceh.   




Di belakang Rumah Aceh ada museumnya juga...  Bagus lhuo....






Ini foto asli dari Tjut Nyak Dien...  

Kita juga mampir ke salah satu museum yg ternyata belum dibuka.  Jadi kitalah pengunjung pertama....  Kudu tandatangan di Buku Tamu dunk....  Biar jadi 10 tamu teratas pengunjung pertama.  Dan konon kabarnya foto kita juga akan dipajang sebagai pengunjung pertama.  Wow....



Otw ke bandara mampir dulu yak ke salah satu warung kopi terkenal.......  


Finally perjalanan ini berakhir.  Jangan lupa, aq akan kembali untuk mengunjungi Muaseum Tsunami lhuo....  

Damn.....  I love Indonesia.  














Tidak ada komentar:

Posting Komentar